Komisi X Soroti Persiapan UN SMP dan Masalah Guru Honorer
Komisi X DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dengan agenda pembahasan tentang kesiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2016 di tingkat SMP dan sederajat, penyelesaian guru honorer, tindak lanjut uji kompetensi guru, perkembangan rancangan terhadap sertifikasi guru yang belum memiliki sertifikat, program kerja Kemendikbud terhadap Hari Pendidikan, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Buku Nasional dan Hari Buku Dunia, serta penyampaian rekomendasi Panja Perfilman Nasional.
“Agenda raker hari ini lebih menekankan pada bidang pengawasan, hal ini merupakan amanat keputusan raker tanggal 19 Oktober 2015, yang menyatakan bahwa dalam rangka pengawasan dan evaluasi target kerja Kemendikbud RI, Komisi X DPR dan Kemendikbud sepakat bahwa pelaksanaan program Kemendikbud dilaporkan kepada Komisi X per masa sidang,” kata Sutan Adil saat membuka Raker tersebut di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Komisi X meminta penjelasan dari Mendikbud, terkait persiapan ujian nasional 2016 tingkat SMP dan sederajat, meski dalam kunjungan kerjanya Komisi X menilai dari sisi peserta dan sekolah penyelenggara UNBK telah siap melaksanakan ujian nasional pada awal bulan Mei 2016.
Menyangkut persoalan penyelesaian guru honorer, Komisi X telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, yang menghasilkan keputusan bahwa dalam APBN 2016 telah dialokasikan dana untuk guru honorer sebesar 12,6 triliun.
“Terhadap hasil RDP tersebut, Komisi X ingin tanggapan dan penjelasan secara komprehensif terkait langkah kebijakan Kemendikbud dalam penyelesaian masalah guru honorer,” ujar anggota Sutan Adil dari F-Gerindra tersebut.
Dari sisi kuantitas, tambahnya, pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG), telah mencapai 91,51 persen dari jumlah guru yang mendaftar sebanyak 2.950.099 orang, san yang berhasil menyelesaikan UKG sebanyak 2.699.516 orang.
“Namun dari sisi kualitas, yaitu rata-rata nilai pedagogik dan profesional masih rendah. Yang mencapai angka 56,9. Sementara hasil UKG tahun 2012-2013 pada angka rata-rata 47. Maka peningkatan nilai rata-rata pedagogik dan profesional hanya meningkat 9,69. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas guru masih rendah,” tandas Sutan.
Pada saat sebelum raker dengan Mendikbud dimulai, Wakil Ketua Komisi X Sutan Adil Hendra juga memberikan ucapan selamat Hari Kartini, yang kebetulan waktunya jatuh bertepatan dengan jadwal rapat kerja tersebut.
“Kami dari meja pimpinan dan segenap anggota Komisi X, menyampaikan Selamat Hari Kartini. Mudah-mudahan di Hari Kartini ini semangat para ibu menjadi lebih baik lagi, dalam memajukan bangsa dan negara,” ucap Sutan. (dep)/foto:azka/iw.